Mendidik Anak Memilih Jajanan Sehat


Saat ini aneka jajanan anak semakin mudah didapatkan. Mulai dari jajanan yang telah dikemas dari pabrik, sampai jajanan yang harus dibuat terlebih dahulu. Badan POM sendiri sering menghimbau, khususnya kepada orang tua untuk memperhatikan jajanan anak mereka. Terutama ketika mereka di sekolah. Jajanan anak yang dijual di depan sekolah, telah mengalami banyak pemeeiksaan, yang sebagian besar menyatakan jajanan tersebut tidak sehat untuk anak. Memilih jajanan sehat untuk anak, perlu dilakukan orang tua sedini  mungkin.
Memang terlihat sedikit sulit mengajarkan anak untuk bisa memilih jajanan sehat. Terlebih saat ini aneka jajanan semakin banyak, dan keinginan anak untuk mencicipi pun semakin besar. Lingkungan dan teman-teman yang terbiasa dengan jajanan yang tidak sehat akan menjadi kendala dalam mengajari anak memilih jajanan sehat. Ada beberapa hal yang disarankan oleh tenaga kesehatan dan ahli gizi, untuk membuat anak pintar memilih jajanan sehat bagi mereka. Pengenalan terhadap komposisi, warna, bau, tekstur yang berlebihan kepada anak sejak kecil, akan mempermudah anak mengenali jajanan apa saja yang membahayakan mereka.

Hindari Pewarnaa Berlebihan Saat Memilih Jajanan Sehat Untuk Anak

Warna warni yang “ngejreng” akan membuat anak tertarik untuk membeli. Para pedagang bisa mengkamuflasekan dengan menyebut jajanan mereka berasal dari sari buah. Orang tua harus mendidik anak untuk benar- benar memahami mana jajanan yang benar-benar berasal dari sari buah, atau jajanan yang hanya diberi aksen rasa buah, kemudia diberi pewarna menyerupai buah.

Pewarna makanan yang digunakan inilah yang harus diwaspadai. Pada umumnya, pada jajanan anak sekolah, beberapa penjual menggunakan pewarna tekstil untuk mewarnai makanannya. Hal ini tentu membahayakan. Pewarna makanan biasanya tidak memberikan warna yang terlalu cerah, sehingga kurang menarik perhatian anak. Kepada anak tentu sangat baik diajarkan memilih jajanan sehat sesuai dengan warna pada makanan tersebut. Beritahukan anak, apa dampak ke depannya jika mengkonsumsi makanan dengan banyak kadar warna, terlebih pewarna yang digunakan adalah pewarna bukan untuk makanan. Oleh sebab itu, setiap orang tua disarankan untuk membekali anak-anak mereka dengan makanan rumah saat akan berangkat sekolah.

Memilih Jajanan Sehat Dengan Menghindari Kadar Garam dan Kalori Tinggi

Rasa gurih, asin dan manis akan menarik selera anak-anak.  Makanan kemasan biasa menyajikan makanan jenis ini. Tidak hanya akan-anak, orang dewasa pun sangat menyukai citarasa asin atau gurih yang tersaji pada makanan. Ajarkan kepada anak untuk memilih jajanan sehat dengan menghindari jajanan yang berasa sangat gurih atau sangat manis. Makanana-makanan ini biasanya sangat tinggi kalori. Makanan dengan tingkat rasa asin tinggi, membuka peluang anak untuk menderita penyakit jantung di kemudian hari. Sebaliknya makanan dengan kadan gula yang tinggi akan menjadi problem diabetes dini bagi anak-anak terutama yang memiliki faktor resiko.

Meminimalisir Konsumsi Makanan Cepat Saji

Makanan cepat saji adalah makanan yang terbilang memiliki kadar kalori sangat tinggi. Biasanya produsen makanan cepat saji akan memberikan promo-promo yang menarik sehingga bukan hanya anak, namun orang tua pun memilih mengkonsumsinya. Jalan-jalan ke pusat pembelanjaan adalah salah satu kesempatan bagi anak-anak untuk mencicipi makanan cepat saji ini. Disarankan, jika akan bepergian ke pusat pembelanjaan, anak-anak sudah diberi makan dari rumah. Namun jika belum, ajarkan anak untuk memilih jajanan sehat, seperti yang mengandung banyak sayur, banyak buah atau minuman yougurt. Beritahukan kepada anak-anak manfaat mereka mengkonsumsi makanan-makanan tersebut.

Blog Ini Didukung Oleh :


0 comments:

Post a Comment