Apa Itu Sinus?


Sinusitis disebabkan oleh segala sesuatu yang mengganggu atau menghambat aliran udara ke dalam rongga hidung atau keluarnya mukus (cairan) hidung dari hidung. Misalnya, mengerasnya ingus yang keluar dari hidung, obat antihistamin, penyakit tertentu, atau kurangnya kelembapan udara. Adanya hambatan dalam rongga hidung ini menyebabkan mukus hidung (ingus) tidak bisa keluar dari hidung. Mukus yang terkumpul merupakan lahan yang subur untuk pertumbuhan bakteri. Akibatnya timbullah peradangan.

Gejala-gejala sinusitis adalah :

- Sakit kepala
- Rasa sakit dibagian wajah
- Demam
- Keluar ingus bening
- Rasa sesak di rongga hidung
- Tenggorokan sakit
- Batuk

Sinusitis akut biasanya berhubungan dengan infeksi hidung atau gigi dan berkembang bersama obstruksi ostia, absorpsi oksigen dengan tekanan negatif dan kongesti mukosa sinus yang diikuti oleh invasi bakteri, infiltrasi lekosit, pembentukan pus serta tekanan positif. Gejala mencakup sekret hidung purulenta dan nyeri. Terapi mencakup penggunaan dekongestan (topikal dan sistemik), pemanasan, pelembab serta antibiotika yang tepat selama 10 sampai 14 hari.

Infeksi sinus virulen atau mukokel terinfeksi (kista retensi mukus) dalam sinus frontalis atau ethmoidalis, dapat menyebabkan osteomielitis atau erosi tulang dengan penyebaran infeksi ke orbita atau intrakranium. Sinusitis ethmoidalis akut terutama berhubungan dengan peradangan orbita, yang tampil dengan selulitis palpebra, proptosis, serta pergeseran bola mata ke lateral dan inferior, diikuti oleh pembatasan gerakan esktraokular, abses orbita dan kebutaan. Terapi mencakup terapi antibiotika parenteral. Drainase dan dekompresi orbita dengan etmoidektomi eksterna melalui insisi orbita medial diperlukan sebelum timbul kehilangan lengkap gerakan ekstraokular dan penglihatan. Abses sinus frontalis dialirkan oleh trefinasi dinding medial inferior. Mukokel atau lesi sinus frontalis lain bisa didekati dengan flap osteoplastik dinding anterior melalui insisi alis mata atau insisi kulit kepala di belakang garis rambut. Membran mukosa dan lesi lain disingkirkan, serta rongga di tutup dengan cangkok lemak dari dinding abdomen.

Sinusitis maksilaris kronika biasanya berespon terhadap antrostomi intranasal yang ditempatkan melalui dinding nasal latera di bawah konka inferior. Sinusitis maksilaris parah bisa memerlukan pembuangan mukosa yang sakit atau polip melalui operasi Caldwell Luc yang memungkinkan pemaparan keseluruhan kavitas sinus melalui insisi sublabia atas dan osteotomi dinding anterior. Pembedahan intranasal untuk sinusitis ethmoidalis membawa peningkatan resiko cedera intrakranial atau orbita; etmoidektomi eksterna lebih aman. Sinus sfenoidalis dipaparkan optimum melalui etmoidektomi eksterna atau pendekatan transseptum menggunakan mikroskop operasi dan kendali fluoroskopi intraoperasi.

Sinusitis dapat diatasi dengan pemberian antibiotik oleh dokter. Pencegahan dapat dilakukan dengan menghindari faktor-faktor yang menyebabkan sinusitis.


Blog Ini Didukung Oleh :

0 comments:

Post a Comment