Waspadai Infeksi Paru-paru


Infeksi Paru-paru atau disebut juga Pneumonia merupakan peradangan paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus maupun jamur. Pada oranng dewasa penyebab terbanyak adalah karena bakteri, seperti bakteri Streptococcus pneumoniae, Staphylococcus aureus, Legionella, Hemophilus influenzae.

Waspadai Infeksi Paru-paruSedangkan virus, umumnya adalah virus influenza, chicken-pox (cacar air). Ada pula organisme mirip jamur yakni  Mycoplasma pneumoniae (terutama pada anak-anak dan dewasa muda) dan jamur tertentu.

Penyebab yang paling umum dari infeksi paru-paru adalah bakteri Streptococcus pneumoniae. Pada bentuk dari infeksi paru-paru ini, biasanya timbulnya menggigil, demam yang tiba-tiba dan produksi dari sputum yang berwarna karat. Infeksi menyebar ke dalam darah pada 20%-30% dari kasus-kasus, dan jika ini terjadi, 20%-30% dari pasien-pasien ini meninggal.

Mereka Yang Rentan

Adapun cara mikroorganisme itu sampai ke paru-paru bisa melalui inhalasi (penghirupan) mikroorganisme dari udara yang tercemar, aliran darah, dari infeksi di organ tubuh yang lain, dan migrasi (perpindahan) organisme langsung dari infeksi di dekat paru-paru.

Mereka yang rentan (mudah terkena) infeksi paru-paru umumnya adalah peminum alkohol, perokok berat, penderita diabetes, penderita gagal jantung, penderita penyakit paru obstruktif menahun, gangguan sistem kekebalan karena obat tertentu (penderita kanker, penerima organ cangkokan), dan gangguan sistem kekebalan karena penyakit (penderita AIDS).

Infeksi paru-paru juga bisa terjadi setelah pembedahan (terutama pembedahan perut) atau cedera (terutama cedera dada), sebagai akibat dari dangkalnya pernafasan, gangguan terhadap kemampuan batuk dan lendir yang tertahan. Yang sering menjadi penyebabnya adalah Staphylococcus aureus, pneumococcus, Hemophilus influenzae atau kombinasi ketiganya.

Infeksi paru-paru pada orang dewasa paling sering disebabkan oleh bakteri, yang tersering yaitu bakteri Streptococcus pneumoniae (pneumococcus). Pneumonia pada anak-anak paling sering disebabkan oleh virus pernafasan, dan puncaknya terjadi pada umur 2-3 tahun. Pada usia sekolah, pneumonia paling sering disebabkan oleh bakteri Mycoplasma pneumoniae.

Infeksi paru-paru dikelompokkan berdasarkan sejumlah sistem yang berlainan. Salah satu diantaranya adalah berdasarkan cara diperolehnya, dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu “community-acquired” (diperoleh diluar institusi kesehatan) dan “hospital-acquired” (diperoleh di rumah sakit atau sarana kesehatan lainnya).

Infeksi Paru-paru yang didapat diluar institusi kesehatan paling sering disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae. Pneumonia yang didapat di rumah sakit cenderung bersifat lebih serius karena pada saat menjalani perawatan di rumah sakit, sistem pertahanan tubuh penderita untuk melawan infeksi seringkali terganggu. Selain itu, kemungkinannya terjadinya infeksi oleh bakteri yang resisten terhadap antibiotik adalah lebih besar.

Waspadai Gejalanya

Gejala-gejala yang biasa ditemukan pada penderita Infeksi Paru-paru seperti batuk berdahak (dahaknya seperti lendir, kehijauan atau seperti nanah), nyeri dada (bisa tajam atau tumpul, dan bertambah hebat jika penderita menarik nafas dalam atau terbatuk), menggigil, demam,  mudah merasa lelah, sesak nafas, sakit kepala, nafsu makan berkurang, mual dan muntah, merasa tidak enak badan, kekakuan sendi, dan kekakuan otot.

Gejala lainnya yang mungkin ditemukan seperti kulit lembab, batuk darah, pernafasan yang cepat, cemas, stres, tegang dan nyeri perut. Pada pemeriksaan dada dengan menggunakan stetoskop, akan terdengar suara ‘ronki’. Untuk orang-orang yang rentan terhadap pneumonia, latihan bernafas dalam dan terapi untuk membuang dahak, bisa membantu mencegah terjadinya pneumonia.

Bisa juga dilakukan vaksinasi  yang bisa membantu mencegah beberapa jenis pneumonia pada anak-anak dan orang dewasa yang beresiko tinggi.  Juga diberikan  vaksin pneumokokus (untuk mencegah pneumonia karena Streptococcus pneumoniae),  vaksin flu, dan  vaksin HIB (untuk mencegah pneumonia karena Haemophilus influenzae tipe B).

Untuk orang-orang yang rentan terhadap Infeksi Paru-paru, latihan bernafas dalam dan terapi untuk membuang dahak, bisa membantu mencegah terjadinya infeksi paru-paru. Vaksinasi bisa  membantu mencegah beberapa jenis pneumonia pada anak-anak dan orang dewasa yang beresiko tinggi seperti vaksin pneumokokus (untuk mencegah pneumonia karena Streptococcus pneumoniae), vaksin flu, dan vaksin HIB (untuk mencegah pneumonia karena Haemophilus influenzae tipe B).



Blog Ini Didukung Oleh :


0 comments:

Post a Comment